Minggu, 04 Desember 2011

membajak sawah

Wisata
TANAM PADI DAN MEMBAJAK SAWAH

Oleh R Adhi Kusumaputra

Ingin melepas ketegangan setelah sibuk bekerja di kota yang hiruk-
pikuk dengan kemacetan parah seperti Jakarta? Salah satu pilihan
lokasi yang dapat dikunjungi adalah Kebun Wisata Pasirmukti di antara
Desa Tajur, Pasirmukti, dan Gunungsari, Citeureup, Bogor.

Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti dapat dijangkau melalui Jalan Tol
Jagorawi. Waktu tempuh perjalanan dari Jakarta sekitar satu jam. Jika
lewat tol, kendaraan keluar di gerbang tol Cibinong-Citeureup.
Dari gerbang tol dibutuhkan perjalanan sepanjang enam kilometer
untuk tiba di tujuan. Perjalanan agak terhambat saat melintas di
Pasar Citeureup. Selepas itu, kondisi jalan mulus.

Kebun Wisata Pasirmukti seluas 15 hektar milik keluarga asal
Sulawesi Utara ini beroperasi sejak tahun 2002.
Di sini tamu dapat menikmati suasana alam pedesaan, mulai dari
belajar menanam padi, membajak sawah, hingga memetik buah dari
pohonnya. Orang yang lahir di kota umumnya tak kenal lagi bagaimana
membajak sawah atau menanam padi di sawah.

"Jangan khawatir, ada petani yang membantu memberi tahu cara
menanam padi maupun cara membajak sawah dengan sapi," kata Andi
Vera, pegawai Pemasaran Kebun Wisata Pasirmukti, kepada Kompas.

Pengalaman unik seperti ini memang sudah langka mengingat saat ini
sawah di kota makin hilang, digantikan dengan bangunan dan gedung
tinggi.

Konsep kembali ke alam yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti
ternyata diminati banyak pengunjung yang umumnya berasal dari
Jakarta. Mereka agaknya mencari suasana berbeda, jauh dari hiruk-
pikuk dan gemerlap kota besar.

Selain menanam padi dan membajak sawah, pengunjung juga dapat
mengamati dan mempelajari aneka tanaman buah tropis serta menikmati
acara petik buah di kebun buah. Untuk belajar petik buah ini, ada
paket edukatif senilai Rp 55.000 per orang, tetapi buah yang dipetik
tak boleh dibawa pulang.

Bagi pencinta tanaman anggrek, di kawasan ini terdapat aneka
dendrobium, phalaenopsis, oncidium, cattleya, dan aneka tanaman hias
lainnya. Pengunjung memperoleh tips dan demo perawatan. Pengunjung
juga dapat membeli aneka tanaman anggrek yang ditanam di kawasan
wisata ini.

Bermain seperti anak desaJika biasanya di kota selalu diajarkan untuk selalu hidup bersih,
di sini ada sensasi kembali menjadi anak desa, bermain di kolam
lumpur. Mulai dari tarik tambang, tangkap belut, gebuk bantal, sampai
adu tinju di kolam lumpur.

Ini tentu pengalaman yang menyenangkan, yang jarang ditemukan
jika tinggal di kota besar seperti Jakarta. Kalaupun ada kolam
lumpur, pasti sudah terkontaminasi limbah tak sedap.

Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti juga menyediakan kolam pancing
bagi penggemar memancing. Alat pancing dapat disewa dengan harga
mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 15.000.
Jika mendapat tangkapan ikan, pengunjung harus membayar lagi ikan
itu seharga Rp 25.000-Rp 30.000 per kilogram.

Pengelola Kebun Wisata Pasirmukti juga menyediakan area kamping.
Bayangkan, menginap di tenda di lahan rerumputan hijau di antara
hamparan sawah, aliran sungai, bukit karang, dan kebun buah. Pada
malam hari, menikmati api unggun bersama menjadi pengalaman berkesan.

Namun, jika pengunjung ingin beristirahat di cottage, disediakan
delapan cottage yang kapasitasnya antara 5 orang dan 12 orang, dengan
harga bervariasi antara Rp 850.000 dan Rp 1,8 juta per malam.
"Setiap akhir pekan, tempat ini penuh," kata Vera. Duduk di
teras rumah panggung Pondok Minahasa ini, di antara desiran angin,
memberi kesan berbeda.

Karena pemilik kawasan wisata ini adalah keluarga Sulawesi Utara,
tak heran jika restoran yang ada pun bercita rasa khas Minahasa, yang
menyediakan, antara lain, ayam bakar rica-rica atau ikan woku.
Jumlah pengunjung yang melakukan perjalanan satu hari, tiba pukul
09.00 dan pulang pukul 15.00, juga cukup banyak.

Umumnya mereka datang secara berombongan, menikmati suasana alam
pedesaan dengan menggelar aneka permainan mengasyikkan.
Coba nikmati liburan dengan kembali ke desa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar